Minggu, 01 Januari 2012

HUBUNGAN ANTARA GEOGRAFI, SEJARAH DAN SOSIOLOGI DALAM KONTEKS IPS TERPADU

A.  Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum atau pengajaran lintas bidang studi.
Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampua siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
Masalah pembelajaran IPS terpadu untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), sampai sekarang, kelihatannya masih banyak menimbulkan pertanyaan. Bahkan masalah pemberian namapun belum ada keputusan yang pasti. Model Pembelajaran IPS Terpadu memuat beberapa keterpaduan antar-Kompetensi Dasar. Model ini juga menyangkut apa dan bagaimana seorang guru di Sekolah dasar (SD) mengembangkan dan melaksanakan model tersebut dengan memadukan bidang studi geografi, sejarah, dan sosiologi.
Melalui makalah ini penulis akan mendeskripsikan hubungan antara bidang studi geografi, sejarah dan sosiologi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu.

2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan : bagaimanakah hubungan antara Geografi, Sejarah,dan Sosiologi dalam Konteks IPS Terpadu?

B.  Pembahasan
1.      Geografi
a.       Pengertian Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu
b.      Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
1)        Kajian terhadap wilayah (regional);
2)        Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah;
3)        Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha manusia untuk memanfaatkannya
c.       Cabang Geografi

1)        Geografi fisik

Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.
2)        Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer.
3)        Geografi manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia, seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak ankan kuat bertahan lagi.
4)        Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori sosial yang ada.
5)   Ekologi budaya dan politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
6)   Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
d.      Manfaat Geografi
Dengan belajar geografi sebenarnya kita dapat mendapat peluang usaha yang ada di tempat tertentu, mengetahui jenis hewan yang dapat di kembangkan berkaitan dengan hal perternakan dan peluang penjualannya dan masih banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat kita peroleh dengan mempelajari geografi baik dibidang pertanian, perkebunan dan kesehatan.
Dengan cara mempelajari penyebaran-penyebaran yang berkaitan dengan tanaman, hewan ternak, penyakit dan peluang usaha lainnya dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kita impikan. Karena geografi tersebut mempelajari gejala di permukaan bumi baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di bumi.
Dengan mempelajari geografi kita juga bisa menganalisis dampak-dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat, mencari penyebab tersebut dan solusi yang dapat ditempuh berkenaan dengan permasalahan tersebut. Bila kita jualan barang-barang tertentu yang kita harus memperhatikan jarak yang kita tempuh untuk menyediakan barang tersebut serta keuntungan-keuntukan yang didapat dari hasil penjualan barang tersebut.
Selain itu juga dalam geografi juga mempelajari mengenai interaksi-interaksi yang ada didalam masyarakat baik antara manusia itu sendiri maupun dengan alam sekitarnya sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-harinya. Dengan begitu banyaknya kegunaan dari ilmu geografi tersebut sudah sepantasnyalah kita mempelajarinya walaupun kita tidak bisa secara mendalam tapi kita bisa mempelajarinya inti-intinya karena ilmu geografi tersebut berkenaan dengan kehidupan kita.
2.      Sejarah
a.       Pengertian Sejarah
Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.
Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.
b.      Pembagian Ilmu Sejarah
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
c.       Manfaat Ilmu Sejarah
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita mempelajari sejarah, antara lain :
1)         Dengan sejarah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
2)         Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di kehidupan sekarang.
3)         Pelajaran yang terjadi di masa lampau juga dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.
3.      Sosiologi
a.       Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
b.      Pokok Bahasan Sosiologi
Pokok bahasan sosiolgi ada empat:
4)      Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
5)      Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
6)      Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
7)      Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
4.        Hubungan antara Geografi, Sejarah, dan Sosiologi dalam Konteks IPS Terpadu
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Oleh karena itu sosiologi selain berhubungan dengan sejarah juga berhubungan dengan geografi.
Kenyataan di atas merupakan sebuah modal untuk menggabungkan antara tiga bidang studi, yaitu geografi, sejarah, dan sosiologi dalam sebuah bidang studi, yaitu IPS Terpadu yang sudah diaplikasikan di Sekolah Dasar (SD).
Pada dasarnya pembelajaran IPS terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara holistik, bermakna dan otentik.
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran IPS terpadu mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a.    Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya.
b.    Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
c.    Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
d.   Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Kita dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS Terpadu dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan humanistik.
Pendekatan Humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar. yang menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertcntu dengnn berbagai disiplin ilmu antara lain yang relevan (terkait) sehingga para murid melihat masalah/topik tersebut lengkap dan terpadu. Namun demikian tema pokok tetap menjadi fokas utama sehingga sorotan disiplin ilmu yang lain hanya bersifat pelengkap (Kiipletneiiter).
a.       Rancangan model pembelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan pendekatan Humanistik
Suatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Karena memang hakikat manusia adalah bulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu alau nspok dcmi aspek. Kehidupan riil kemasyarakatan pun sama adalah multi dimensional, Oleh karena itu pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dari membina para murid ke arah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional.
Kalau kita lihat manusia dari kebutuhan dan kegiatan dasarnya, secara natural manusia akan berbuat dan mengembangkan potensi manusiawinya dalam kehidupnn yang dinamis dan multidimensional.
Oleh karenanya pembelajaran IPS terpadu bertolak landas dari kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan secara multidimensional dengan media pendekatan yang komprehensip dan terpadu.
b.      Menerapkan Model Pembelajaraa IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik
Sebagai contoh, dapat kita khat kurikulum Sekolah Dasar kelas V Semester 2, sebagai berikut:
1)      Tujuan Instruksional Umum
Siswa mengenal sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia
2)      Pokok Bahasan
Perpindahan (migrasi) penduduk,
3)      Uraian Materi
a)      menemutunjukan faktor-faktor pendorong dan penarik perpindidikan penduduk
b)      membahas macam-macam migrasi
c)      menceritakan manfaat migrasi.
Setelah kita pahami tema pokok di atas yaitu migrasi penduduk. tema pokok tersebut kita lihat dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu Misalnya kita akan menjelaskan uraian materi: faktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk. Maka kita dapat menyorotinya dari sudut pandang geografi, dan sejarah dan kebudayaan.
Dari geografi; faktor-faktor pendorongnya adalah berkurangnya sumber alam, hasil tambang, kayu, bencana alam (banjir, tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya. Faktor penariknya adalah keadaan alam yang menyenangkan seperti iklimnya sejuk, tanahnya subur dari aman dari bencana alam.
Dari Sejarah dan kebudayaan; faktor pendorongnya adalah tidak cocok lagi dengan adat istiadat, agama dan kepercayaan setempat. Faktor penariknya atau kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan ada pusat-pusat kebudayaan (museum sejarah dan keraton), adanya pusat-pusat hiburan dan olah raga dan sebagainya.
Demikian tadi contoh sederhana mengenai penerapan pendekatan humanistik dalam proses bclajar mengajar. Tentunya pembaca dapat mencari tema pokok dan mengembangkannya dengan sudut pandang yang lebih luas dan terpadu.
Dalam pelaksanaannya di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a)      guru memahami tujuan pembelajaran
b)      guru menentukan dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan dan menentukan tema pokok
c)      guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para rnurid kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok kemudian disuruh bekerja sesuai dengan tugasnya yakni membahas suatu tema tertentu dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang relevan setelah selesai, maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh seorang murid atas bimbingan guru hasil pembahasan tersebut disimpulkan.
d)   Catatan: Pelaksanaan tersebut dapat dilakukan secara individu.

C.  Penutup
1.      Kesimpulan
Model pembelajaran IPS terpadu yang meliputi bidang studi geografi, sejarah, dan sosiologi dapat meningkatkan aktifitas dan kreativtas siswa. Yaitu peningkatan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaannya materi pokok, sikap dan keterampilan siswa dalam pembelajaran di kelas.
2.      Saran-saran
Guru diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam proses pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang baru konseptual teknik, metode dan model pembelajaran sehingga selain dapat menguasai materi pembelajatan untuk memudahkan dalam implementasi IPS Terpadu juga dapat menyampaikan materi pembelajaran IPS Terpadu dengan maksimal untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Daftar Pustaka
Djoko Harmantyo, Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu, makalah disampaikan dalam Seminar Filsafat Sains Geografi di Fakultas Geografi UGM Yogyakarta tanggal 12 July 2008.
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi, diunduh pada hari Jum’at, 2 Desember 2011, pukul 13.18 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah, diunduh pada hari Jum’at, 2 Desember 2011, pukul 13.44 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi#Pokok_bahasan_sosiologi, diunduh pada hari Jum’at, 2 Desember 2011, pukul 13.40 WIB.
http://ladang-hijau.blogspot.com/2010/10/manfaat-mempelajari-geografi.html,diunduh pada hari Jum’at, 2 Desember 2011, pukul 13.33 WIB.
http://mahasiswibaru.blogspot.com/2009/12/model-pembelajaran-terpadu-ips.html, diunduh pada hari Jum’at, 2 Desember 2011, pukul 13.44 WIB.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar